Penguatan Kapasitas UMKM Dalam Implementasi Sistem Keuangan Syariah Kota Metro

Abstrak

Kota Metro, salah satu kota di Provinsi Lampung, memiliki pertumbuhan
ekonomi yang cukup pesat dengan dominasi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) (Anwar & Fauzi, 2022; putri & Muizzudin, 2022). UMKM memegang peranan
penting dalam perekonomian lokal, memberikan kontribusi signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan diversifikasi ekonomi
(Ertiant & Taifah, 2022; Putro et al., 2022). Namun, banyak UMKM di Kota Metro yang
masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam aspek manajemen keuangan dan
akses terhadap pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah (Salam & Makhtum,
2022).
Kondisi UMKM di Kota Metro: 1) Kurangnya Pemahaman tentang Keuangan
Syariah: Sebagian besar pelaku UMKM di Kota Metro masih memiliki pemahaman yang
terbatas tentang sistem keuangan syariah. Hal ini mengakibatkan minimnya penerapan
prinsip-prinsip syariah dalam manajemen keuangan mereka. 2) Akses Terbatas ke
Lembaga Keuangan Syariah: Meski terdapat beberapa lembaga keuangan syariah di Kota
Metro, akses terhadap layanan mereka masih terbatas. Banyak pelaku UMKM yang
belum memanfaatkan produk-produk keuangan syariah karena kurangnya informasi dan
sosialisasi. 3) Manajemen Keuangan yang Kurang Optimal: UMKM sering kali
menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangan mereka secara efektif. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya keterampilan dalam akuntansi dan manajemen keuangan,
yang mengakibatkan rendahnya kualitas laporan keuangan dan kesulitan dalam
mengakses pembiayaan. 4) Minimnya Pelatihan dan Pendampingan: Ketersediaan
pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM dalam menerapkan sistem keuangan
syariah masih terbatas. Pelatihan yang ada sering kali tidak terfokus pada kebutuhan
spesifik UMKM, sehingga manfaat yang diperoleh tidak maksimal.